Sebagai siswa tingkat akhir atau lulusan baru, mungkin akan mudah merasa kecewa denga sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Namun, bagi penyandang disabilitas, ada tantangan tambahan yang harus dihadapi yang dapat membuat pencarian pekerjaan semakin mengecewakan. Tantangan paling signifikan bagi siapa pun yang menggunakan kursi roda adalah aksesibilitas – terutama di kota besar seperti Jakarta. Misalnya, jika ada celah antara pintu masuk dan trotoar, atau tidak ada jalan yang tersedia (yang sering terjadi pada bangunan yang lebih tua), para kandidat tidak dapat masuk ke tempat potensial mereka untuk bekerja, yang mengesampingkan bekerja di sana sama sekali. Pada catatan itu, transportasi adalah tantangan besar lain yang akan dihadapi pekerja dengan disabilitas. Meskipun Anda memiliki kendaraan sendiri, Anda mungkin masih menghadapi kendala untuk menemukan tempat parkir yang dapat diakses. Jika tempat-tempat sudah terisi atau tidak cukup lebar untuk jalan kursi roda Anda sendiri, Anda perlu menemukan satu yang mungkin lebih jauh atau di daerah yang kurang dapat diakses kompasiana.
Ada banyak hal yang orang anggap remeh dalam akses dan transportasi dalam kota dimana seseorang yang menggunakan kursi roda kesulitan dan membutuhkan banyak perencanaan di pihak mereka. Ini dapat mengakibatkan keterlambatan yang sepenuhnya di luar kendali Anda – terutama jika Anda mengandalkan sistem transportasi umum dan stasiun tertentu memiliki lift yang rusak, memaksa Anda untuk pergi ke stasiun berikutnya untuk naik kereta atau keluar ke jalan. Tantangan besar lain yang akan dihadapi oleh pekerja muda penyandang disabilitas adalah kenyataan bahwa Anda mungkin telah mengalami kecelakaan besar atau peristiwa yang mengubah hidup yang telah meninggalkan celah pada resume Anda. Ini adalah sesuatu yang akan diperhatikan perusahaan dan sering dipertanyakan. Beberapa organisasi, ketika mereka melihat celah seperti ini, akan secara otomatis mengecualikan resume dan menghindari langkah selanjutnya dalam proses kualifikasi tanpa menyelidiki alasannya.
Kendala besar lainnya? Reaksi perusahaan terhadap kenyataan bahwa Anda menggunakan kursi roda. Misalnya, seorang pekerja muda sedang melakukan interview melalui telepon dengan sebuah perusahaan dan semuanya berjalan dengan baik. Setelah mereka diundang untuk wawancara tatap muka, seorang kandidat dapat bertanya apakah bangunan mereka dapat diakses kursi roda. Tiba-tiba, mereka mendengar keraguan – sedikit terbata-bata. Pada dasarnya, mereka mengatakan tidak, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh kandidat mengenai hal itu.